Review Film Daddio: Adu Akting Dakota Johnson Vs Sean Penn, Bahas Kehilangan, Cinta dan Selingkuhan

Review Film Daddio: Adu Akting Dakota Johnson Vs Sean Penn, Bahas Kehilangan, Cinta dan Selingkuhan

Jakarta Tak banyak road movie yang dikemas asyik, akting tajam, dan penokohan kokoh yang dibangun lewat adu perspektif maupun argumen. Film Daddio yang dibintangi Sean Penn dan Dakota Johnson adalah pengecualian.

Cerita simpel. Penokohan rumit. Karena disampaikan dengan kasual dan sesekali bercanda, kerumitan menjelma simplicity hingga kedua tokoh yang abu-abu bermetamorfosis menjadi sosok-sosok lovable.

Film Daddio gampang-gampang susah untuk dicintai. Ia bertumpu pada dua karakter utama yang muncul hingga babak akhir. Selama 100 menit, 99 persen durasi menampilkan muka Dakota Johnson dan Sean Penn.

Mereka mengoceh ngalor ngidul namun bukan tanpa tujuan. KlikFilm membawa Daddio ke Indonesia. Film karya sineas Christy Hall ini akan tayang di bioskop Tanah Air, 10 Juli 2024. Berikut review film Daddio.

Girlie dan Clark Dalam Taksi Ngapain?

Mendarat di Bandara Internasional John F Keneddy, New York City, AS, Girlie (Dakota Johnson) yang tampak suntuk pulang ke rumah dengan taksi. Sopirnya, Clark (Sean Penn). Sepanjang jalan terjadi obrolan dengan topik beragam.

Girlie baru saja menjenguk kakak tirinya yang disebut menyebalkan. Pertemuan berlangsung menyenangkan. Keduanya sempat minum-minum semalam. Clark yang telah 20 tahun jadi sopir taksi diam-diam membaca kepribadian Girlie.

Ia mencermati cara Girlie berpakaian, interaksi dengan sopir yang notabene orang asing, hingga keputusan tak banyak main ponsel selama perjalanan. Dari sini, keduanya saling buka kartu soal kehidupan pribadi.

Clark mengaku punya istri cantik tapi bodoh lalu punya wanita simpanan berusia 19 tahun. Girlie rupanya hidup tanpa figur ayah sejak usia 6 tahun. Diam-diam, di taksi ia mengobrol mesra via ponsel dengan laki-laki berinisial L.

Obrolan, Obrolan, dan Obrolan

Yang Anda lihat di layar saat menonton Daddio dalah wajah Dakota Johnson, Sean Penn, interior taksi tua, dan jalanan AS kala malam. Sesekali kamera membingkai suasana perkotaan yang tak pernah tidur meski malam makin larut untuk menghindari jenuh.

Momen lain, yakni perjalanan kedua tokoh utama tersendat gara-gara kecelakaan maut dan polisi setengah mati menangani insiden ini. Selebihnya adalah obrolan, obrolan, dan obrolan. Separuh pertama terasa agak jenuh akibat terlalu banyak dialog.

Keragaman Topik Perjalanan

Keunggulan Daddio adalah keragaman topik. Anda mau apa? Parenting, kehilangan, cinta, perselingkuhan, pertemanan, karier, digitalisasi yang menggerus posisi uang tunai menjadi sekadar angka-angka berukuran mini di aplikasi ponsel pintar? Semua ada.

Disajikan dengan santai sambil menggali masa lalu kedua tokoh utama, obrolan ngalor ngidul ini banyak benarnya ketimbang omong kosong. Dua orang asing dengan latar belakang jauh berbeda adu gagasan. Yang untung sebenarnya penonton karena perspektif diperkaya.

Dari Berjarak Lalu Buka Hati

Berganti menit, dua tokoh yang semula berjarak mulai membuka hati ditandai dengan keputusan driver membuka sekat transparan pemisah sopir dan penumpang. Interaksi dan kontak mata menyering. Jarak pun terpangkas.

Dakota Johnson dengan beragam ekspresinya menyajikan rentang emosi yang lebar. Senyumnya, cara mengekspresikan ketidaknyamanan terhadap sebuah kata, kegalauan di sela chat, hingga kekagetan saat background-nya dibaca lawan bicara adalah daya tarik.

Adu Akting Dakota dan Sean

Di sisi seberang, ada Sean Penn yang konsisten membombardir lawan bicara berdasarkan pengalaman. Konsistensi tak lantas membuat performa aktor peraih 2 Piala Oscar ini jalan di tempat. Ada momen ia membuka diri. Ini menjadikan karakter Clark bagai labirin.

Adu akting keduanya adalah segalanya dalam film ini. Skenario buatan Christy Hall pada beberapa titik memang terkesan ceriwis. Khususnya pada bagian membahas usia perempuan dan romantika memasuki kepala tiga.

Bagai Ibadah Renungan Hidup

Daddio bukan film kebanyakan. Bukan untuk orang kebanyakan. Menonton Daddio bagai menjalani sesi ibadah. Bersama Daddio kita memaknai hidup agar jangan sekadar hidup. Setiap orang punya masalah dan berjuang untuk tetap punya nilai.

Saat ditimpa masalah, jangan lantas menjadi kapal karam. Kuncinya tetap bernapas, menolak tenggelam, bergerak ke atas hingga melihat cahaya dan warna. Dengan begitu, kita akan baik-baik saja. Jujur saja, film ini dalem banget…

Pemain: Dakota Johnson, Sean Penn

Produser: Dakota Johnson, Ro Donnelly, Emma Tillinger Koskoff, Christy Hall, Paris Kassidokostas-Latsis, Terry Dougas

Sutradara: Christy Hall

Penulis: Christy Hall

Produksi: Sony Pictures Classic

Durasi: 1 jam, 40 menit

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours