Jakarta – Semua pasti setuju kalau drama Korea menyajikan berbagai topik dan tema yang berbeda-beda. Bahkan beberapa di antaranya begitu relevan dengan kehidupan kita sehari-hari.
Apalagi sebagai penggemar dan penonton drakor, kita seperti terbawa dengan kisah pemeran utama serta pemeran pendukung di dalamnya. Sebagai contohnya, kesulitan yang sering dialami untuk mencapai cita-cita mereka. Tidak jarang, kita juga ikut merasakan kesedihan, ketegangan, dan kegelisahan saat mengikuti ceritanya.
Namun, seperti kebanyakan cerita, drama Korea yang kita ikuti pun pasti akan berakhir. Terkadang, cerita akhir yang didapatkan bisa berakhir manis, bahagia, dan juga tragis.
Nah, dari banyaknya drakor yang sudah tayang, mana saja, ya, yang punya akhir yang sempurna dan disukai penonton?
Artikel tentang 6 rekomendasi drakor dengan ending terbaik menjadi yang terpopuler di kanal Citizen. Disusul dengan artikel tentang pria di China kerja 104 hari cuma dapat libur sekali, meninggal karena gagal organ.
Sementara itu artikel terpopuler ketiga tentang tambahkan cuka bikin nasi pulen seperti di Hokben, coba cara ini.
1. 6 Rekomendasi Drakor dengan Ending Terbaik, Wajib Ditonton
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Collider, Rabu (4/9/2024), ini dia rekomendasi drakor yang bisa Anda tonton sambil tersenyum atau sampai meneteskan air mata.
1. Healer (2014)
Jung-hoo (Ji Chang wook) adalah seorang kurir malam yang dipanggil Healer, dan ia diberi tugas untuk melindungi Young-shin (Park Min-young), seorang reporter internet. Menjelang akhir serial, Young-shin mengetahui identitas asli Jung-hoo, dan keduanya mampu saling mencintai tanpa ada rahasia yang tersisa.
Akhir dari Healer sempurna. Alur cerita utamanya berakhir dengan baik, dengan sedikit perubahan di sana-sini sangat wajar seperti serial misteri romansa pada umumnya. Pasangan utama hidup bahagia bersama, sesuatu yang pantas mereka dapatkan atas kesulitan yang mereka hadapi sepanjang serial, dan itu benar-benar akhir yang menyenangkan yang akan diapresiasi oleh penonton.
2. Pria di China Kerja 104 Hari Cuma Dapat Libur Sekali, Meninggal karena Gagal Organ
Budaya kerja China yang terlalu banyak bekerja kembali menjadi sorotan setelah seorang pria berusia 30 tahun di China timur meninggal karena gagal organ setelah 104 hari kerja berturut-turut dengan hanya satu hari istirahat.
Pengadilan di provinsi Zhejiang memutuskan bahwa perusahaan tersebut bertanggung jawab sebesar 20 persen atas kematian pria tersebut, yang diidentifikasi sebagai A’bao, lapor Guangzhou Daily.
Pengadilan menemukan bahwa A’bao meninggal karena gagal organ ganda akibat infeksi pneumokokus, yang sering dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Insiden tersebut telah memicu kemarahan yang meluas di China dan memicu perbincangan tentang bagaimana pekerja diperlakukan di negara tersebut.
Pada bulan Februari tahun lalu, A’bao menandatangani kontrak untuk bekerja sebagai pelukis untuk sebuah perusahaan yang namanya tidak diungkapkan oleh pengadilan. Kontrak tersebut dimaksudkan untuk berlangsung hingga Januari tahun ini. Ia kemudian ditugaskan ke sebuah proyek di Zhoushan di provinsi Zhejiang di China timur.
A’bao bekerja setiap hari selama 104 hari dari Februari hingga Mei tahun lalu setelah menandatangani kontrak, dengan hanya satu hari istirahat pada tanggal 6 April. Pada tanggal 25 Mei, ia mengambil cuti sakit karena merasa tidak enak badan dan menghabiskan hari itu untuk beristirahat di asramanya.
Pada tanggal 28 Mei, kondisi A’bao memburuk dengan cepat. Ia dilarikan ke rumah sakit oleh rekan-rekannya, di mana ia didiagnosis menderita infeksi paru-paru dan gagal napas. Ia meninggal pada tanggal 1 Juni.
Selama penyelidikan awal atas kematiannya, pejabat jaminan sosial mengatakan bahwa, karena lebih dari 48 jam telah berlalu antara sakitnya A’bao dan kematiannya, hal itu tidak dapat diklasifikasikan sebagai cedera terkait pekerjaan.
3. Tambahkan Cuka Bikin Nasi Pulen Seperti di Hokben, Coba Cara Ini
Bagi para pecinta kuliner, terutama penggemar masakan Jepang, nasi pulen dan lembut ala Hokben tentu sudah tidak asing lagi. Mungkin Anda pernah bertanya-tanya, apa yang membuat nasi dari restoran cepat saji ini begitu istimewa? Nasi Hokben memang memiliki tekstur yang khas, yang membedakannya dari nasi yang disajikan di tempat lain. Tidak sedikit yang penasaran dengan rahasia di balik kelezatan nasi tersebut.
Keunikan nasi Hokben terletak pada kelembutan dan kepulenannya yang sempurna. Bagi sebagian orang, perbedaan ini mungkin sulit dikenali, tetapi bagi mereka yang sudah terbiasa, nasi Hokben memiliki daya tarik tersendiri. Tekstur nasi yang halus dan kenyal seakan menjadi pelengkap sempurna untuk berbagai hidangan yang disajikan.
Lalu, apa sebenarnya yang membuat nasi putih Hokben begitu spesial? Jika Anda ingin mencoba membuat nasi pulen ala Hokben di rumah, ada trik sederhana yang bisa Anda praktikkan. Rahasianya terletak pada penggunaan cuka saat menanak nasi.
Dengan menambahkan sedikit cuka, serat dalam nasi akan terpecah, menghasilkan tekstur yang lembut namun tetap kenyal. Cuka berperan penting dalam menciptakan nasi yang tidak hanya halus di mulut tetapi juga memiliki rasa yang enak. Jadi, mengapa tidak mencoba resep nasi pulen ala Hokben ini di dapur Anda sendiri? Rasakan perbedaannya dan nikmati sensasi makan nasi yang pulen dan lembut, seperti di Hokben!
+ There are no comments
Add yours