Jakarta Raina (diperankan Michelle Ziudith) sedang bimbang. Ia galau memilih, apa harus menyerahkan hatinya untuk sahabat masa kecil, Toby (diperankan Rizky Nazar) atau kepada Dimas (diperankan Dimas Anggara).
Dua-duanya pria baik. Toby senantiasa menjadi malaikat pelindung Raina yang yatim piatu. Adapun Dimas, pria cuek yang penuh kejutan.
Sisi romantis film ini bisa dilihat dari Raina yang amat menggilai hujan. Baginya, hujan bukan hanya tetesan air yang jatuh dari langit, tapi merupakan pesan romantis yang tersembunyi di balik suara air yang menerpa bumi.
Hidup Raina sebagai penjaga toko bunga milik ibu angkatnya berubah sejak kehadiran Dimas. Lewat sebuah kejadian naas, keduanya berkenalan. Akrab, lengket, sehingga cinta pun dengan mudah bersemi.
Sayangnya, selalu ada air mata di balik senyum. Sedih itu dimulai dengan niatan Dimas yang ingin mendonorkan organ tubuhnya untuk Raina. Soal kenapa dan organ apa yang didonorkan, tidak apik menceritakannya di tulisan ini. Yang pasti, hidup Dimas tak lagi sama setelah kehilangan bagian tubuh itu.
Dimas boleh berkorban, tapi Toby juga punya kesetiaan buat Raina. Hatinya tulus, membuat Raina juga jatuh hati sejak kecil. Dua pria ini jelas bikin hati Raina bingung.
Sutradara Asep Kusnidar tahu betul, banyak momen di Magic Hour yang bisa memancing air mata. Bagi penyuka drama romantis, film ini amat tepat. Pergulatan batin antara Dimas-Raina-Toby sangat detail dan terasa sampai bangku penonton.
Sejatinya, Magic Hour merupakan istilah yang ada di dunia fotografi. Magic Hour ialah waktu saat matahari terbit atau terbenam ketika langit berwarna jingga kemerahan mewarnai angkasa. Sangat singkat, namun penuh makna. Seperti di film ini, Raina pun menemukan ‘magic hour’ dalam hidupnya.
Siapa sosok pria yang akhirnya dipilih Raina, silahkan datang ke bioskop. Magic Hour yang diproduksi Screenplay Films ini mulai edar pada 13 Agustus 2015. (Jul/Ade)
+ There are no comments
Add yours