Review Film: Mr. & Mrs. Smith (2024)

Review Film: Mr. & Mrs. Smith (2024)

Jakarta, CNN Indonesia — Serial Mr. & Mrs. Smith jelas menampilkan dan mengeksplorasi hal baru yang tak menjadi fokus dari film pendahulunya, yakni hubungan personal dan emosi John dan Jane Smith. Hal itu jadi pembeda utama sejak awal dan dalam pengembangan ceritanya.

Serial garapan Daniel Glover bersama Francesca Sloane ini lebih banyak menceritakan dinamika hubungan hingga rumah tangga dengan bumbu spionase di dalamnya.

Hal tersebut tampak jelas karena adegan laga, tembak-tembakan, atau segala sesuatu yang berhubungan dengan misi mereka sebagai mata-mata tak sebombastis versi film yang dibintangi Brad Pitt dan Angelina Jolie pada 2005.

Kendati demikian, kerja sama Glover dan Maya Erskine jelas jadi kekuatan utama versi serial. Mereka berhasil menampilkan perubahan dan perkembangan hati dua orang yang awalnya asing, dan tiba-tiba jadi suami istri layaknya perjodohan.

Kecanggungan di awal pertemuan, ketertarikan mengenal lebih dalam yang lain, proses membuka diri, menyangkal perasaan, hingga akhirnya love finds its way ditampilkan jelas, dan lebih mudah terhubung dengan penonton.

Kisah tersebut sesungguhnya sudah direpresentasikan lewat judul delapan episode, yakni First Date, Second Date, First Vacation, Double Date, Do You Want Kids?, Couples Therapy (Naked & Afraid), Infidelity, dan A Breakup.

Paruh pertama serial ini memiliki keseruan yang membuat penonton mudah tenggelam dalam ceritanya dan tak sabar mengetahui yang terjadi setelahnya.

Kendati demikian, keseruan itu seperti hilang pada paruh kedua hingga membuat Mr. & Mrs. Smith seperti mulai kehilangan arah.

Serial itu sesungguhnya ingin menceritakan lebih lanjut apa yang terjadi dengan The Smiths lain melalui episode Double Date, terutama setelah menampilkan Alexander Skarsgård dan Eiza González pada episode pertama.

Namun, penceritaan seperti mulai kabur dan terasa begitu lama sehingga tak pelak rasa ingin mempercepat episode muncul.

Kreator tampaknya ingin satu episode hanya menceritakan satu masalah. Sehingga, cerita yang sepertinya bisa dikisahkan secara singkat jadi sengaja diperpanjang untuk memenuhi 40-50 menit satu episode.

Namun, saya secara khusus tetap mengapresiasi episode 5 yang bertajuk Do You Want Kids? dengan segala simbolisasi di dalamnya.

Penceritaan yang tampak bertele-tele terus terjadi hingga akhirnya serial ini kembali menemukan jalannya pada episode akhir yang menjadi klimaks dan akhir dari kisah John dan Jane Smith, sekaligus awal dari kisah Michael dan Alana.

Episode 8 pula yang membuat saya tetap berharap dan menantikan Mr. & Mrs. Smith season 2 karena meninggalkan tanda tanya di akhir dan tentunya masih ada potensi cerita yang bisa dikembangkan mendatang.

Pada akhirnya, Mr. & Mrs. Smith lebih tepat dianggap sebagai relationship drama daripada spy romance series karena sangat fokus pada interaksi dua karakter utama dan kesulitan dalam hubungan mereka.

Tiap episode menampilkan permasalahan dalam hubungan modern, termasuk isu inferiority complex pasangan hingga kesadaran mencari bantuan profesional demi memperbaiki hubungan tersebut.

Drama ini tentunya sangat bisa dinikmati jika tanpa ekspektasi dan perbandingan dengan film pendahulunya.

Meski minim aksi dan misi spionase ala Hollywood seperti Brangelina, Donald Glover dan Maya Erskine memiliki caranya sendiri membuat penonton bertahan menonton delapan episode Mr. & Mrs. Smith.

Mr. & Mrs. Smith bisa ditonton di Prime Video.

Related Keyword:

Bet4d

Bet4d

Bet4d

Bet4d

agen togel

situs toto

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours