Review Film: Birds of Prey

Review Film: Birds of Prey

Sulit rasanya memberikan pujian pada film Birds of Prey. Nyaris tidak ada hal yang benar-benar bagus dalam film terbaru produksi Warner Bros Pictures ini. Buruk.

Baca Juga: seputar liga wanita dunia

Film ini bercerita tentang Harley Quinn (Margot Robbie) yang sudah putus cinta dengan Joker. Ia kini ingin menjadi perempuan independen yang tidak lagi bergantung pada kekasih.

Kunjungi: Seputar bola indonesia dan luar negri

Di saat bersamaan, penjahat bernama Roman Sionis alias Black Mask, membuat sayembara untuk memburu gadis muda bernama Cassandra Cain. Kota Gotham pun kewalahan mencarinya.

Baca Juga: Game tranding hari ini

Secara tidak sengaja Harley bekerja sama dengan Black Canary, Huntress, dan polisi Renee Montoya untuk melindungi Cain. Mereka yang semuanya perempuan juga berencana menjatuhkan Sionis.

Baca Juga: Rekomendasi termpat bermain tebak angka

Cerita tersebut sebenarnya menarik bila dieksekusi dengan baik, sayangnya tidak dengan film ini. Sepertinya naskah Birds of Prey sudah buruk dari awal, sehingga film tidak terselamatkan.

Baca Juga: Update seputaran otomotif terbaru

 

Naskah Birds of Prey yang buruk terlihat dari sederet adegan yang tidak penting, banyak dialog yang sama-sama tidak penting dan alur cerita yang berantakan. Sangat sedikit adegan yang bagus dan menarik, dengan dialog yang bagus pula.

Kunjungi: Tempat destinasi liburan asik bersama keluarga

Mari mulai dari adegan tidak penting. Dari sekian banyak, adegan yang paling aneh adalah ketika Roman menjelaskan koleksi tengkorak manusia dari berbagai belahan dunia kepada Black Canary.

Baca Juga: Seputaran gadged Terbaru dan canggih

Adegan tersebut diperparah oleh durasi yang cukup lama dengan dialog yang tidak penting pula. Bahkan mereka sampai membahas patung berbentuk manusia dengan pola akupunktur. Sangat membosankan.

Baca Juga: Berita dalam dan luar negri hari ini

Pun begitu dengan adegan ketika Harley mengadopsi hyena sebagai hewan peliharaan. Adegan ini seakan hanya ingin menunjukkan bahwa kesadisan Harley, tetapi hyena itu sendiri tidak berperan penting.

Hal buruk lain adalah alur cerita yang berantakan di bagian awal. Pada bagian awal, Birds of Prey diceritakan dengan cara alur maju mundur dari sudut pandang beberapa karakter, seperti Vantage Point (2008).

Baca Juga: Tentang seputaran misteri laut dan ikan

Tetapi cara tersebut tidak dieksekusi dengan baik. Alhasil cara bercerita menggunakan alur maju mundur terasa bak bumerang dan membuat alur cerita film ini berantakan di awal. Sangat tidak nyaman untuk dinikmati.

Keburukan Birds of Prey diperparah dengan isu emansipasi perempuan yang dinarasikan dalam film. Dari awal sampai akhir film tidak ada adegan genah yang membawa pesan tentang emansipasi perempuan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours