Jakarta Apa hal pertama yang ada di kepala petinggi perusahaan film Hollywood begitu tahu filmnya sukses secara finansial? Kemunculan sekuel tentu saja. Apalagi film superhero, tak afdol rasanya bila tak punya film lanjutan setelah yang pertama.
Setelah X-Men, Superman, Spiderman, dan berbagai jagoan super lain yang telah memiliki setumpuk koleksi film, Teenage Mutant Ninja Turtles (TNMT) menyusul dengan franchise mereka sendiri. Pasca film pertama rilis tahun 2014 lalu, karakter yang di Indonesia punya nama beken Kura-Kura Ninja ini kembali dengan film kedua, Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of Shadow.
Tanpa terlalu banyak ba bi bu, film dibuka dengan sebuah informasi penting yang diterima April O’Neill (Megan Fox). Seorang ilmuwan culun namun jenius bernama Dr. Baxter Stockman berusaha membebaskan Shredder, musuh bebuyutan para Kura-Kura Ninja.
Meski sempat dikacaukan Raphael, Leonardo, Donatello, dan Michelangelo, berhasil kabur dari tahanan. Namun Shredder, terpental ke dimensi lain, di mana ia bertemu supervillain lain bernama Krang. Shredder dan Krang lantas bersatu, mencari artefak dengan kekuatan super yang memungkinkan mereka menguasai bumi. Salah satu caranya, adalah menciptakan dua mutan kuat dari manusia biasa, yakni Bebop dan Rocksteady, lewat sebuah serum dari Krang.
Serum ini, ternyata ikut membawa perpecahan di antara para Kura-Kura Ninja. Pasalnya, Donatello menemukan bahwa serum ini mampu menubah para kura-kura menjadi manusia biasa, satu hal yang sangat diinginkan Michelengelo namun ditolak keras oleh Leonardo. Tak hanya itu, identitas mereka yang kini diketahui kepolisian, makin membuat jarak antara mereka makin menganga. Sementara Krang dan Shredder, makin dekat dengan tujuan mereka.
Ada satu hal yang begitu terasa dalam film yang disutradarai oleh Dave Green ini. TMNT: Out of Shadow, terasa seperti dibuat oleh bocah lelaki yang mendapat akses untuk menggunakan efek CGI secara jor-joran. Tak penting bila banyak lubang dalam cerita, yang penting film ini terlihat keren dengan ledakan di mana-mana.
Ada banyak hal yang tidak rasional dalam film ini, demi alur cerita yang berjalan dengan mudah dan lancar. Contoh saja, saat Shredder—seorang penjahat paling berbahaya di Amerika kala itu—hendak dipindahkan ke sebuah penjara khusus, keamanan yang disediakan sangat minim.
Ini bukannya tak disadari oleh para sineas yang membuat film ini. Buktinya, mereka sendiri sempat meminjam lidah Casey Jones—satu karakter baru yang memegang peran cukup penting dalam film ini. “Kau sedang mengawal penjahat paling berbahaya di negara ini dan pelurumu ada di tas?” ujar Casey Jones tak percaya melihat senapannya yang kosong. Ya Casey, para penonton juga tak percaya dengan kebodohan yang ada di film ini.
Tak hanya satu hal ini, dalam TMNT: Out of Shadow masih ada sejumlah hal yang sangat tak logis—bahkan dalam ukuran sebuah film fantasi atau superhero—yang akan membuat Anda kehilangan nafsu bila memaksa menggunakan akal sehat. Jadi, tanggalkan dulu segala logika di luar gedung bioskop demi kenikmatan menonton.
Jualan utama TMNT: Out of Shadow, jelas audio-visual yang menggelegar dan unsur komedi yang ringan dan mudah dicerna. Untuk visual, tak perlu meragukan Michael Bay yang bertindak sebagai produser dalam film ini. Pasalnya sejumlah film yang ia produksi—terutama belakangan ini—memang identik dengan adegan laga yang berlebihan dan juga ledakan. Adegan laga yang dilakoni keempat jagoan kura-kura ini, juga lumayan gila-gilaan, dengan perangkat baru yang diciptakan oleh Donatello. Lompat dari gedung hingga pesawat, juga kebut-kebutan dengan truk sampah pun mereka lakoni.
Sementara itu konflik yang dihadirkan dalam film ini pun tak terlalu pelik. Apalagi Krang juga tak terlihat lebih kuat atau memberikan perlawanan yang lebih sengit dibanding Shredder dari film yang terdahulu.
Meski akan terasa sebagai tontonan ‘numpang lewat’ untuk peggemar film superhero kelas berat, setidaknya TMNT: Out of Shadow akan menghibur fans Kura-Kura Ninja. Pasalnya, selain tingkah kocak keempat kura-kura bersaudara, banyak karakter baru dari komik aslinya yang muncul di sini.
Atau mungkin yang terjadi malah sebaliknya, mereka bakal mencak-mencak melihat karakter kesukaan mereka tampil dalam film ala kadarnya seperti Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of Shadow.
+ There are no comments
Add yours