REVIEW The Good Dinosaur atau Dino yang Baik

REVIEW The Good Dinosaur atau Dino yang Baik

Jakarta Gambaran lain dunia dinosaurus ditampilkan melalui film animasi terbaru, The Good Dinosaur.

Di film besutan Pixar itu, dikisahkan kalau dinosaurus masih utuh hingga hari ini, karena asteroid yang membuat mereka punah 65 juta tahun lalu hanya melintasi permukaan bumi tanpa menabraknya. Alhasil, dinosaurus pun memiliki peradabannya sendiri meskipun tak ada perkembangan berarti dalam hal teknologi dan sebagainya.

Kisah pun lalu berfokus pada seekor petani Apatosaurus bernama Henry yang hidup bahagia bersama istrinya, Ida. Dari situ, mereka memiliki tiga orang anak, yaitu Libby, Buck, dan Arlo.

Setelah disuguhi oleh kebahagiaan keluarga kecil itu, pikiran kita difokuskan kepada Arlo, si bungsu yang berharap bisa membuat ayahnya bangga dengan menyelesaikan tugas-tugasnya. Kegagalan yang selalu menghantui Arlo pun membuatnya merasa tak berguna di keluarga.

Beruntung, sang ayah sangat baik kepada Arlo hingga suatu ketika mereka menemukan sesosok pencuri makanan yang kabur dari rumah. Dalam melakukan pengejaran terhadap sang pencuri, sesuatu terjadi pada Arlo hingga membuatnya tersesat jauh dari rumah.

Arlo pun akhirnya menemukan teman barunya, anak manusia primitif yang ia beri nama Spot. Alhasil, Arlo pun harus menemukan jalan kembali pulang ke rumah sambil ditemani oleh Spot yang sedang hidup sendirian.

Kejadian seru di tengah perjalanan pun menghampiri Arlo dan Spot sembari bertemu kumpulan dinosaurus yang jahat maupun baik. Perjalanan panjang Arlo dan Spot membuat hubungan mengharukan antara keduanya semakin erat. Arlo pun merasa Spot bisa menjadi teman baiknya sampai pada pada satu titik ia harus merelakan keinginannya itu.

Secara keseluruhan, The Good Dinosaur bisa dijadikan sebagai sebuah tontonan film yang sangat layak untuk dinikmati oleh para pecinta animasi. Keunikan konsepnya serta keindahan setting ceritanya menjadi satu kelebihan tersendiri bagi film ini.

Tak hanya itu, sosok Arlo yang tegar dan berusaha menjadi dinosaurus yang kuat menjadi daya tarik sendiri. Namun begitu, tingkah dan penampilan Spot yang menggemaskan mampu membuat film ini menjadi semakin menarik, seru, dan cukup kocak.

Peran antagonis beberapa karakter yang ditemui Arlo di luar rumahnya, menyisakan satu pesan moral tersendiri. Bahkan, Pixar juga mampu menimbulkan kesan kalau baik dan jahatnya dinosaurus dalam film ini tidak berpatok pada jenisnya.

Memang dalam beberapa poin film ini tergolong cukup sepi bagi sebuah karya studio Pixar dalam menampilkan karakternya. Bahkan, ada beberapa adegan perkelahian yang dirasa kurang maksimal dalam penyajiannya. Beberapa humor tertentu pun tergolong hanya bisa dinikmati oleh remaja atau orang dewasa.

Pada intinya, The Good Dinosaur menjadi tontonan yang sesuai bagi para penggemar film animasi. Keseluruhan filmnya pun sangat aman jika ditonton oleh anak-anak, meskipun ada beberapa adegan tertentu yang harus mendapat bimbingan dari orangtua.

Pihak Walt Disney Indonesia juga memberi pilihan menarik bagi para pecinta film animasi di tanah air. Mereka menayangkan versi sulih suara berbahasa Indonesia dengan judul Dino yang Baik.

Dubbing yang disajikan pun tak kalah dengan para pengisi suara di Hollywood. Beberapa dialog menyentuh, intonasi, serta efek suara yang diperdengarkan sangat pas untuk ukuran sulih suara Indonesia.

Bagi pecinta film di Indonesia yang penasaran dengan The Good Dinosaur atau Dino yang Baik, bisa segera menontonnya di bioskop-bioskop terdekat tanah air mulai hari ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours