Scott Pilgrim Takes Off: Nostalgia Dibalut Kebaruan dalam Anime ala Netflix

Scott Pilgrim Takes Off: Nostalgia Dibalut Kebaruan dalam Anime ala Netflix

Jakarta Ketika Netflix mengumumkan akan membuat seri anime berdasarkan komik cult favorite “Scott Pilgrim”, banyak penggemar yang bertanya-tanya: apakah ini hanya akan menjadi adaptasi ulang dari cerita yang sudah kita kenal? Namun, “Scott Pilgrim Takes Off” membuktikan dirinya sebagai sesuatu yang jauh lebih menarik dan inovatif.

Dirilis pada 17 November 2023, seri anime ini menghadirkan twist yang tak terduga bagi mereka yang sudah familiar dengan kisah Scott Pilgrim. Dibuat oleh Bryan Lee O’Malley, pencipta komik asli, bersama BenDavid Grabinski, “Scott Pilgrim Takes Off” berhasil memadukan nostalgia dengan perspektif modern yang segar.

Seri ini tidak hanya menghidupkan kembali karakter-karakter ikonik dengan gaya animasi yang memukau, tetapi juga menawarkan narasi baru yang mengejutkan dan membuat penonton terus bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Dengan delapan episode yang penuh kejutan, “Scott Pilgrim Takes Off” mengajak kita melihat dunia Scott Pilgrim dari sudut pandang yang sama sekali berbeda.

Dalam ulasan ini, kita akan menyelami berbagai aspek yang membuat “Scott Pilgrim Takes Off” menjadi tontonan yang wajib disaksikan, baik bagi penggemar lama maupun penonton baru yang belum pernah mengenal dunia Scott Pilgrim sebelumnya.

Premis Cerita yang Mengejutkan

“Scott Pilgrim Takes Off” memulai ceritanya dengan alur yang familiar bagi penggemar franchise ini. Scott Pilgrim, seorang bassist band indie di Toronto, jatuh cinta pada Ramona Flowers, gadis misterius dengan rambut berwarna-warni. Namun, untuk bisa bersama Ramona, Scott harus mengalahkan tujuh mantan kekasih jahat Ramona.

Tetapi di sinilah twist utama seri ini muncul. Alih-alih mengikuti plot yang sudah kita kenal, di mana Scott bertarung melawan para mantan Ramona satu per satu, seri ini mengambil jalan yang berbeda. Dalam pertarungan pertamanya melawan Matthew Patel, mantan pertama Ramona, Scott tiba-tiba menghilang, diduga tewas.

Kejadian ini mengubah seluruh dinamika cerita. Fokus narasi beralih dari Scott ke Ramona Flowers, yang kini menjadi protagonis utama. Ramona, yang dalam versi sebelumnya lebih banyak menjadi objek perjuangan Scott, kini harus menyelidiki hilangnya Scott sambil menghadapi konsekuensi dari masa lalunya sendiri.

Pergeseran fokus ini memberi kesempatan bagi karakter Ramona untuk berkembang lebih dalam. Kita diajak untuk melihat dunia dari perspektifnya, memahami kompleksitas hubungannya dengan para mantan kekasih, dan menyaksikan perjuangannya dalam menghadapi masa lalu sambil mencoba memecahkan misteri hilangnya Scott.

Animasi dan Gaya Visual yang Memukau

Kesetiaan pada Gaya Komik Asli

Salah satu aspek paling mengesankan dari “Scott Pilgrim Takes Off” adalah animasinya yang luar biasa. Studio Science Saru, yang dikenal dengan karya-karya seperti “Devilman Crybaby” dan episode-episode “Star Wars: Visions”, berhasil menghidupkan gaya visual khas Bryan Lee O’Malley ke dalam bentuk animasi yang dinamis dan penuh warna.

Animasi ini setia pada estetika komik asli, mempertahankan gaya gambar O’Malley yang ikonik. Namun, Science Saru juga memberi sentuhan mereka sendiri, menciptakan adegan-adegan aksi yang mengagumkan dan transisi yang mulus antara berbagai gaya visual.

Pengaruh Anime dan Video Game

Pengaruh anime dan video game sangat terasa dalam gaya visual seri ini. Adegan pertarungan dihiasi dengan efek-efek visual yang mengingatkan pada game fighting, sementara ekspresi karakter dan momen-momen komedi sering kali mengambil inspirasi dari trope anime klasik.

Salah satu contoh yang menonjol adalah adegan di mana Lucas Lee, mantan Ramona yang diperankan oleh Chris Evans, bertarung melawan segerombolan paparazzi yang bergerak seperti ninja. Adegan ini tidak hanya menampilkan animasi yang menakjubkan, tetapi juga menunjukkan kreativitas dalam memadukan elemen-elemen dari berbagai sumber inspirasi.

Karakter yang Lebih Mendalam

Pengembangan Karakter Pendukung

Salah satu kekuatan “Scott Pilgrim Takes Off” adalah bagaimana seri ini memberikan ruang bagi karakter-karakter pendukung untuk berkembang. Karakter-karakter yang sebelumnya mungkin hanya menjadi latar belakang atau antagonis sederhana kini mendapatkan cerita dan motivasi yang lebih kompleks.

Contohnya, Knives Chau, mantan pacar Scott yang masih remaja, kini memiliki kepribadian dan jalan cerita sendiri yang lebih dari sekadar cinta monyetnya pada Scott. Seri ini bahkan secara eksplisit menyoroti dinamika kekuasaan yang problematis dalam hubungan mereka, sesuatu yang mungkin terlewatkan dalam versi sebelumnya.

Liga Mantan Jahat yang Lebih Manusiawi

Para mantan kekasih Ramona, yang dikenal sebagai Liga Mantan Jahat, juga mendapatkan perlakuan yang lebih nuansa dalam seri ini. Alih-alih menjadi sekadar bos yang harus dikalahkan, mereka diberi latar belakang dan motivasi yang lebih mendalam.

Gideon Graves, antagonis utama, mendapatkan cerita asal-usul yang memberi konteks baru pada karakternya. Sementara itu, Roxy, mantan Ramona dari masa kuliah, diberi kesempatan untuk mendapatkan penutupan emosional dan perkembangan karakter yang berarti.

Nostalgia dan Relevansi Kontemporer

Menghidupkan Kembali Era 2000-an

“Scott Pilgrim Takes Off” berhasil menghidupkan kembali nuansa dan estetika tahun 2000-an dengan sempurna. Dari referensi musik indie, gaya berpakaian, hingga teknologi yang digunakan, seri ini menjadi semacam kapsul waktu yang membawa penonton kembali ke era tersebut.

Namun, seri ini tidak terjebak dalam nostalgia belaka. Ia menggunakan setting dan referensi era 2000-an sebagai latar untuk mengeksplorasi tema-tema yang tetap relevan hingga saat ini.

Perspektif Modern pada Tema Klasik

Meskipun tetap setia pada esensi cerita aslinya, “Scott Pilgrim Takes Off” membawa perspektif yang lebih modern dan inklusif. Isu-isu seperti consent dalam hubungan, dinamika kekuasaan, dan pertumbuhan pribadi dibahas dengan cara yang lebih matang dan reflektif.

Pergeseran fokus ke Ramona sebagai protagonis juga memungkinkan seri ini untuk mengeksplorasi tema-tema feminisme dan agency perempuan dengan cara yang mungkin tidak bisa dilakukan dalam versi sebelumnya.

Suara dan Musik yang Menghidupkan Dunia Scott Pilgrim

Pemeran Suara yang Familiar

Salah satu daya tarik utama “Scott Pilgrim Takes Off” adalah kembalinya seluruh pemeran utama film 2010 untuk mengisi suara karakter-karakter mereka. Michael Cera sebagai Scott, Mary Elizabeth Winstead sebagai Ramona, dan seluruh pemeran Liga Mantan Jahat termasuk Chris Evans dan Jason Schwartzman, kembali membawakan peran mereka.

Kehadiran pemeran original ini memberikan rasa familiaritas dan kontinuitas bagi penggemar, sekaligus memastikan bahwa interpretasi karakter tetap konsisten dengan yang sudah dikenal dan dicintai penonton.

Soundtrack yang Menggetarkan

Musik selalu menjadi bagian integral dari dunia Scott Pilgrim, dan seri anime ini tidak mengecewakan dalam aspek tersebut. Band rock Jepang The Pillows menyumbangkan lagu pembuka yang catchy, sementara Anamanaguchi, yang juga mengerjakan soundtrack untuk game Scott Pilgrim, kembali untuk menciptakan score yang energetik dan nostalgia.

Selain itu, seri ini juga menampilkan cover lagu-lagu populer, termasuk lagu dari Metric, yang menambah lapisan nostalgia dan menggemakan tema-tema dalam cerita.

Referensi Pop Culture dan Easter Eggs

Permainan dengan Konvensi Anime dan Video Game

“Scott Pilgrim Takes Off” penuh dengan referensi dan easter eggs yang akan menggembirakan penggemar anime dan video game. Dari cara judul episode ditampilkan seperti menu utama video game, hingga efek visual saat karakter dikalahkan yang mirip dengan game fighting klasik, seri ini konsisten bermain dengan konvensi media yang menjadi inspirasinya.

Cameo dan Referensi Tersembunyi

Seri ini juga dipenuhi dengan cameo menarik, termasuk kemunculan Nick Frost dan Simon Pegg sebagai penjaga keamanan yang sedang makan es krim Cornetto, sebuah referensi cerdas pada trilogi film mereka dengan Edgar Wright, yang juga menyutradarai film Scott Pilgrim.

Referensi-referensi tersembunyi lainnya, dari lirik lagu Avril Lavigne hingga gag yang mengacu pada film-film populer, tersebar di seluruh seri, memberikan hadiah kecil bagi penonton yang jeli.

Pujian dan Kritik

“Scott Pilgrim Takes Off” mendapat sambutan hangat dari kritikus. Di Rotten Tomatoes, seri ini mendapat skor 96% berdasarkan 48 ulasan, dengan konsensus menyatakan bahwa seri ini berhasil mempertahankan esensi dan kecerdasan original sambil membuka jalur baru yang segar.

Banyak kritikus memuji keberanian seri ini dalam mengambil arah yang berbeda dari material sumbernya. Rendy Jones dari RogerEbert.com menyebut seri ini “menghancurkan ekspektasi” dan “dengan cerdik mengkaji ulang seluruh ceritanya dengan twist yang mendalam tanpa mengorbankan identitasnya.”

Penghargaan dan Nominasi

Kesuksesan “Scott Pilgrim Takes Off” juga tercermin dalam berbagai penghargaan dan nominasi yang diterimanya. Seri ini memenangkan Critics’ Choice Award untuk Best Animated Series pada tahun 2024, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu produksi animasi terbaik tahun itu.

Selain itu, seri ini juga mendapat nominasi di ACE Eddie Awards untuk Best Edited Animated Series dan GLAAD Media Award untuk Outstanding Limited or Anthology Series, menunjukkan pengakuan atas kualitas teknisnya serta representasi yang inklusif.

“Scott Pilgrim Takes Off” adalah bukti bahwa sebuah properti yang sudah mapan masih bisa mengejutkan dan menghibur penggemarnya dengan cara-cara baru. Dengan berani mengambil risiko untuk mengubah narasi yang sudah dikenal, seri ini berhasil menciptakan pengalaman yang segar namun tetap terasa familiar.

Kekuatan seri ini terletak pada kemampuannya untuk menyeimbangkan nostalgia dengan relevansi kontemporer. Ia menghormati material sumbernya sambil tidak takut untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru dan mengeksplorasi sudut-sudut karakter yang sebelumnya terabaikan.

Bagi penggemar lama Scott Pilgrim, seri ini menawarkan kesempatan untuk melihat kembali dunia dan karakter yang mereka cintai dari perspektif yang sama sekali baru. Sementara bagi penonton baru, ini adalah pintu masuk yang sempurna ke dunia Scott Pilgrim yang kaya dan unik.

Dengan animasi yang memukau, narasi yang cerdas, dan keseimbangan yang sempurna antara humor dan heart, “Scott Pilgrim Takes Off” membuktikan diri sebagai salah satu adaptasi paling berhasil dan inovatif dalam beberapa tahun terakhir. Ini adalah seri yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendorong kita untuk memikirkan kembali cara kita melihat cerita dan karakter yang sudah kita kenal dengan baik.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours